Kenapa Preman itu Menyebalkan Sih?

Sc: instagram preman pensiun


Kenapa preman itu menyebalkan sih?

Siapa sih yang tidak tahu soal preman? Ya betul. Preman sekumpulan manusia yang membahayakan yang sering kita lihat di televisi, media berita koran, sosial media dan di lingkungan masyarakat misal pasar, terminal, perkampungan dan masih banyak lagi. Preman memiliki kepemimpinan “hierarki” dan wilayahnya tersendiri ada pula yang sifatnya terorganisir suatu politis di teritori tertentu. Untuk menjelaskan kompleksitas kejahatan ini dapat dimanfaatkan sebagai masyarakat pembangkang untuk melawan penguasa. Terus bagaimana caranya?

Sebelum itu saya akan menerangkan sedikit apa itu preman. Sebenarnya preman adalah serapan dari bahasa Belanda, "vrijeman" (Inggris: Free Man) berarti, “orang bebas atau merdeka”. Istilah ini pada zaman kolonial Hindia-Belanda merujuk pada para pengangguran yang menolak terikat kontrak kerja di perkebunan milik Belanda. (Sc: hingga semua penjara rata dengan tanah). Sudah jelas preman adalah sebuah bentuk pembangkang sosial untuk melawan penindasan penjajah pada masa itu. Namun dengan seiringnya perubahan zaman sekarang preman menjadi sebuah bentuk wadah politik penindasan yang baru untuk mengambil kekuasaan dan kenikmatan sendiri. Perbuatannya sering dicap “sewenang-wenang” atau “seenak jidat” menunjukkan sikap yang sangat egois karakter individualis Stirner dengan memanfaatkan dunia demi kepentingan sendiri.

Lalu apakah mereka bisa dirangkul selayaknya kawan sendiri? Jelas bisa. Seperti halnya pada tahun 1922 kepemimpinan bapak Fasis Italia yaitu Benito Mussolini yang merangkul semua para preman, maling, dan begal seluruh masyarakat sipil yang mempunyai unsur pembangkangan dipersenjatai oleh partai fasis Italia untuk melakukan gerakan revolusi. Kita berkaca di Indoensia banyak masyarakat pembangkang yang harus kita rangkul sebagai bentuk solidaritas rakyat yang tertindas untuk melawan penguasa. Tetapi lagi dan lagi kita juga mendasari mereka dengan ilmu progresif untuk melancarkan aksi jangan lupa dipersenjatai mereka hehe.

Preman adalah bentuk dinding perlawanan terhadap penguasa, dari proses sosial yang dimarjinalkan bermunculan stigma dari masyarakat “kemiskinan membuat orang menjadi penjahat” . Bila penguasa melakukan tindakan represif apakah seharusnya orang miskin boleh menyebutnya preman juga? Jelas tidak. Hemm sungguh tidak adil dengan dalih ini.

Setelah reformasi hingga saat ini preman diperalat dengan penguasa sebagai jaminan atau mengamankan aset mereka terhadap masyarakat yang protes. Pertama, preman tak lagi dikatakan sekedar kelas bawah, istilah ini menembus hingga ke kelas atas kepemimpinan ekonomi maupun pembentukan kelompok ormas menjadi salah satu bukti yang menunjukan bahwa preman dan organisasi semacamnya menjadi produk yang tidak bisa terpisahkan dari kekuasaan. Kedua, preman tidak bisa dipahami.

Secara sempit dalam pengertian individual, mereka senantiasa bersifat sosial. (sc: tentang politik jatah preman)

Preman hanya bisa dipahami lewat sebuah penanda mengambang yang bisa disematkan kepada siapa saja menurut Ian Wilson dalam bukunya mencatat “hendak memetakan pergeseran pola praktik, pengorganisasian, serta hubungan (preman) dengan kekuatan dan kewenangan politik formal dan informal”. Namun saya memberikan garis besar terhadap preman sebagai bentuk pembangkangan yang mengusung etika anti-kerja formal-anti kapitalisme yang mengingatkan kita pada gagasan penghancuran kerja buruh (preman lebih condong kerja-kerja kolektif) pada jaman penjajahan. Merekalah yang memberikan nafas segar untuk kita tentang artinya kebebasan dari belenggu penguasa. Kita buktikan bahwa kita bisa bersaing dengan mereka dengan pola politik yang beda. Pada dasarnya manusia adalah makhluk bebas dan merdeka.


1 Komentar

  1. Saya sebagai preman merasa bangga dengan adanya tulisan ini, terima kasih penulis telah menyuarakan ke premanan, para preman

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama