Indonesia Emas 2045 dan Naga Shenlong Sebagai Solusinya




Generasi muda hari ini memiliki banyak pekerjaan rumah untuk visi Indonesia emas tahun 2045. Kita tahu bahwa visi Indonesia emas itu beriringan dengan banyaknya instrumen yang sudah dipersiapkan oleh Presiden Jokowi sebelumnya. Infrastruktur, peningkatan investasi, mendorong inovasi dan teknologi. Kita dipaksa untuk bekerja keras dengan modal yang sangat ekstrim untuk kita dapatkan, dan persis ini yang membuat kita, atau minimal saya pribadi, merasa pesimis untuk bisa mengerjakan pekerjaan rumah ini. Apa modal ekstrim itu?


Berdasarkan laporan Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 dari Organisation untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), kualitas pendidikan Indonesia mengalami penurunan. Ada tiga hal yang menjadi ukuran, minat baca, matematika, dan sains. Survei PISA ini dilakukan pada Mei-Juni 2022. Ada sekitar 14.340 siswa Indonesia yang dijadikan sampel secara acak, dari seluruh wilayah termasuk daerah tertinggal. Bagaimana hasilnya? Yups, anda bisa lihat sendiri. 




Ini salah satu hal, yang membuat saya sedikit banyak merasa pesimis visi Presiden Jokowi bisa terealisasi. Tapi ini masih bisa diperbaiki, selama ada strategi dan taktik yang cukup efisien untuk mengatasinya. Namun kendalanya tidak berhenti pada faktor pendidikan. Saya juga membaca bahwa generasi muda yang digadang-gadang menjadi kunci Indonesia emas ini, menurut laporan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pada tahun 2022 merupakan manusia-manusia yang kurang sehat secara mental. Dalam laporan tersebut dikatakan, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental sementara satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. Mereka yang tercatat dalam survey ini, kemungkinan besar akan jadi orang tua pada tahun 2030. Kita, atau setidaknya saya sendiri, bisa membayangkan bagaimana mungkin calon orang tua yang minim literasi, ditambah kasus gangguan mental yang didominasi dengan penyakit gangguan cemas ini bisa mewujudkan mimpi Presiden Jokowi untuk melahirkan dan mendidik manusia dengan SDM unggul tahun 2045? 


Ya, banyak dari mereka akan menjadi orang tua. Bahkan di tahun yang sama, tahun 2022, angka menikah muda juga cukup tinggi. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 33,76% pemuda di Indonesia mencatatkan usia kawin pertamanya di rentang 19-21 tahun pada 2022. Kemudian, sebanyak 27,07% pemuda di dalam negeri memiliki usia menikah pertama pada 22-24 tahun. Ada juga 19,24% pemuda yang pertama kali menikah saat berusia 16-18 tahun. 


Sudah tidak matang pikiran, tidak matang secara mental, tidak matang pula secara biologis, masih dibebani pekerjaan rumah Indonesia emas 2045? Apa yang bisa kita harapkan dengan kondisi Indonesia hari ini? Masalah besar ini dimulai secara sistemik, dan hanya bisa diatasi secara sistemik. Apakah minimnya literasi pemuda kita terjadi secara adi kodrati? Berjalan sekehendak tuhan begitu saja? Tentu tidak. 24,62% penduduk Indonesia, itu tamatan Sekolah Dasar (SD). Minimnya akses masyarakat terhadap pendidikan, beban administratif guru yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas pengajaran, tingkat kesejahteraan masyarakat dan banyak lagi faktor yang menyebabkan tingkat literasi pemuda Indonesia turun. Ini tidak bisa diatasi hanya dengan optimisme Presiden, atau ocehan aktivis semacam Rocky Gerung, apalagi dengan komunitas literasi semacam Wahana Baca. Ini butuh solusi kongkrit! Dan solusi itu bukan ada pada jargon keberlanjutan. Karena ini sama halnya, seperti kita disuruh mencari tujuh bola dragon ball dan menemui Shenlong sang naga langit untuk mengabulkan imajinasi kita terkait SDM unggul 2045. Tentu itu konyol, dan tidak evaluatif. Solusi dari masalah besar ini akan saya bahas dalam tulisan lain, sembari kita mengais-ngais potensi otak yang masih koma karena kontestasi PILPRES dan PILEG.


Sumber:

https://dataindonesia.id/pendidikan/detail/data-kualitas-pendidikan-siswa-di-indonesia-berdasarkan-hasil-pisa-2022


https://www.antaranews.com/berita/3860691/kemendikbud-skor-pisa-2022-tak-cerminkan-kualitas-pendidikan-ri-kini


https://ugm.ac.id/id/berita/23086-hasil-survei-i-namhs-satu-dari-tiga-remaja-indonesia-memiliki-masalah-kesehatan-mental/


https://indonesiabaik.id/infografis/mayoritas-pemuda-di-indonesia-menikah-muda

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama