Reportase Solpang Pasuruan, Aksi Garang di Jarangan

 



Para pegiat aksi kali ini dari kawan-kawan KKN 63UINSA, MMD37UB, KEPERAWATAN UNEJ dan Solidaritas Pangan Pasuruan (Solpang). Sejak pagi kawan-kawan itu menyiapkan segala keperluan, saling gotong royong, untuk melangsungkan kegiatan "Pasar Gratis". 

Sejak pukul 08.00 para warga Jarangan yang berada di sekitar kantor kepala desa sudah antusias untuk ikut di acara tersebut.

Matahari yang cerah di hari minggu, 7 Juli 2024, sungguh menambah energi positif bagi para pegiat. Kawan-kawan dari keperawatan UNEJ sudah siap untuk melakukan cek kesehatan, di antaranya cek tensi darah dan gula. Adapula kawan-kawan UINSA menyiapkan dan menjaga lapakan nasi bungkus, kemudian sebagian kawan-kawan UINSA, UB, dan massa solidaritas saling gotong royong menyiapkan lapakan nasi bungkus, baju layak pakai. 

Semakin meriah kawan-kawan dari UB dan UINSA juga menyiapkan permainan buat anak-anak, diantaranya permainan cari teman, yang sungguh melahirkan frekuensi yang positif bagi anak-anak dan pegiat. Setelah permainan selesai, dilanjutkan dengan mewarnai gambar, yang semua keperluannya sudah disiapkan oleh kawan-kawan pegiat. 

Sebagai Ketua Tim Penggerak Desa Jarangan, Bu Fauziah mengatakan bahwa ini kegiatan yang bermanfaat.

"Sangat senang, sangat bermanfaat, dan semoga kawan-kawan yang ikut bergiat di Pasar Gratis ini mendapat rejeki yang barokah". 

Menurut Bu Alfiyah, yang membawa dua anaknya Elsi dan Salma yang berusia sekitar lima sampai tujuh tahun mengaku senang.

"Acara yang bagus dan membawa kegembiraan bagi anak-anak dan semoga sukses buat acara-acara selanjutnya ". 

Seusai anak-anak itu memberi cat pada gambar-gambarnya, kawan-kawan pegiat mengajak seluruh anak itu untuk berfoto, biar mereka juga merasa kenangannya. 

Sebetulnya kegiatan dari komunitas Solpang sudah lama kosong aksi, karena mayoritas pegiat adalah para buruh. Di samping itu saldo keuangan komunitas juga nihil. Beruntung kali ini salah satu pegiat dari Solpang Fahmi Smith, sekaligus seorang civitas akademik dari UINSA yang sedang KKN di desa Jarangan, mengajak SOLPANG untuk ikut andil dalam kegiatan ini. Dengan dana kolektif dari seluruh pegiat, danapun tercukupi untuk melakukan aksi "Pasar Gratis".

Fahmi Smith mengatakan kalau Solpang harus tetap ada di Pasuruan.

Solpang Bukan Aksi Amal

"Solpang sendiri ingin memberi tahu, bahwa gerakan aksi semacam ini ada di Pasuruan. Gerakan yang dari kacamata hari-hari ini, kayaknya mustahil ada. Kami menjadi semacam alternatif, angin segar dari kekeringan nurani. Tapi mohon maaf, kami menolak jikalau ini disebut kegiatan amal," terangnya.

Fahmi menambahkan bahwa kegiatan ini bisa dikatakan sebagai gerakan politik.

"Kalaupun mau distempeli, anggap saja sebagai manusia memang harus selalu membantu. Dan kalau mau melek politik, ini adalah gerakan protes. Protes dari segala peristiwa politik, semisal bantuan pemerintah, padahal itu adalah uang rakyat yang dikelola pemerintah, yang outshorcing lima tahunan karena dipilih rakyat artinya semestinya bantuan rakyat," terang pria asal Winongan itu.

Semarak kegiatan Pasar Gratis benar-benar memberikan frekuensi yang positif, hingga tak terasa cahaya matahari semakin terasa panasnya. Seluruh pegiat berfoto bersama sebelum akhirnya aksi kali ini pun selesai.

Moch. Eko Mulyono

Tinggal di dusun yang belum pernah musim salju.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama