![]() |
potret oleh Fahmi Smith |
Pasar Gratis kali ini, digagas oleh Para pelajar Pasuruan yang tergabung dalam organisasi IKMAPAS (Ikatan Mahasiswa Pasuruan), bersama pelajar D3 KEPERAWATAN UNEJ (Kampus Pasuruan) dan Komunitas Solidaritas Pangan, pada hari Sabtu, 20 Juli 2024 di Desa Ngadiwono, Kec. Tosari, Kab. Pasuruan.
Sejak pukul tiga sore, para warga sudah berkumpul di area Balai Desa. Ada sekitar ratusan warga yang terlihat, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Animo masyarakat yang begitu besar, menambah suasana meriah dan kebersamaan. Suhu menunjukan 12°C yang tertera pada termometer Telepon pintar.
Ada berbagai macam lapakan di Pasar Gratis.
Ada sandang layak pakai dengan berbagai model dan ukuran, ada sepatu, casing hp, tas dan lain sebagainya.
Apapun bisa dilapak disini, dengan catatan masih layak pakai. Berbagai barang itu, mereka lapak di dalam area Balai Desa. Para pegiat melakukan beberapa tahap, pada tahap pertama untuk lapakan baju-baju langsung diserbu habis oleh para warga. Untuk tahap selanjutnya, dibuka lagi sekitar pukul 18.00.
Ada permainan buat anak-anak di Pasar Gratis.
Di area luar, ada kawan-kawan IKMAPAS yang membersamai anak-anak untuk bermain, permainan ini ditujukan untuk melatih tingkat konsentrasi dan daya tangkap anak.
Ada cek kesehatan gratis.
Di meja lain, ada juga pegiat dari D3 KEPERAWATAN UNEJ (Kampus Pasuruan), diantaranya Via Rahmatika, Anggi Desita, Ruwaidah Zulfa, Jihan Yafi, dan Fadilatul Mukaromah. Kelima pegiat tersebut melakukan cek kesehatan gratis.
Ditemani teh hangat dan beberapa cemilan, kawan-kawan pegiat itu kelihatan sangat menikmati kegiatan itu, meskipun hawanya begitu dingin.
Salah satu dari mereka, Via Rahmatika mengungkapkan, "ada sekitar 40 warga yang sudah melakukan cek kesehatan gratis sore itu".
Pasar gratis kurang lengkap, tanpa pangkas rambut.
Bang Tri sapaan akrabnya, pangkas rambut menjadi pelengkap setiap Pasar Gratis. Dibantu kawan-kawan IKMAPAS, Bang Tri menyiapkan meja dan cermin untuk warga yang mau cukur rambut. Dengan gigih dan fokus, pria yang berdomisili di daerah Ngegot, Kota Pasuruan ini, berhasil memangkas 6 warga Ngadiwono.
Warga di sini sangat jelas sekali kerukunan dan kebersamaannya.
Salah satu Ibu, yang bernama Bu Asih, yang berhasil saya wawancarai mengatakan, "para warga di sini memang guyub rukun mas".
Acara seperti ini juga sudah pernah sebelumnya mas, oleh teman-teman mahasiswa juga dan memang selalu ramai seperti ini. Ya, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi mas, kami senang sekali", imbuhnya. Ibu Asih datang bersama Bu Lami ditemani anak-anaknya.
Anak-anak tidak hanya dihibur dengan permainan, tapi juga diajak mewarnai tote bag (tas jinjing).
Setelah anak-anak bermain di luar, diajaklah untuk ke dalam, melanjutkan kegiatan mewarnai. Seluruh pegiat membagikan tas jinjing dengan gambar dan tempat cat. Sekitar puluhan anak-anak sudah bersiap mewarnai. Dengan senda gurau antar teman anak-anak itupun mulai pewarnaannya. Seorang anak yang ikut dalam kegiatan tersebut, ada Meisha Madina Anggraini, yang berusia 11 tahun mengungkapkan, "senang sekali dengan acara ini, bisa mewarnai tas sendiri".
Kawan-kawan IKMAPAS juga memfasilitasi nobar Timnas.
Langit berwarna semakin gelap. Dalam suasana kehangatan di dalam Balai Desa, lapakan baju berangsur habis. Seluruh rangkaian acara begitu meriah dan lancar. Setelah sesi foto-foto sebagai penutup dan kenangan kegiatan. Para warga diajak nobar Piala AFF U19, antara Timnas Indonesia VS Kamboja.
Solidaritas pangan juga punya akun Instagram, @solpang.pasuruan sampai jumpa di aksi selanjutnya.