![]() |
Freeport Indonesia (AFP Photo) |
![]() |
diambil dari internet. |
Angkat Aku jadi Kepala Negara. Kepala maksudnya punya otak, mata, hidung, telinga, dan mulut. Tapi fungsinya bisa setengah-setengah saja. O itu, semau-mauku. Untuk tangan, tubuh, bahkan kaki yang alasnya kotor, terserah siapa saja. Mau berkompeten atau tidak, meritokrasi atau nepotisme, terserahlah. Aku tak peduli, pilih saja yang setia dan mau nurut sama Aku, Si Kepala. Kalian semua di bawah kendali ku. Karena Aku adalah pemilik otak dan inti dari segala kendali. Bukannya Aku ini anti kritik. Tapi, mbok ya, yang membangun gitu. Kalian terpelajarkan! Bermoralkan! Gitu aja masih harus dikasih tahu. Lah wong, Aku ini banyak gak tahunya. Tapi, Aku ini inti dari segala kendali. Alat-alat ku memang begitu. Agak susah dibilangin. Tapi mereka sayang dan baik. Kepadaku dan keluargaku, tentu saja. Kalo sama kalian, mmm.. Ya ndak tahu kok tanya saya. Tanah-tanah yang kalian huni itu milik Negara. Emang kalian hilang nasionalismenya. Jangan banyak protes, ini untuk Negara. Tepatnya, saya dan keluarga tentu saja. Pengeluaran kita terus naik. Untuk kereta cepat, bansos, dan IKN yang lagi naik daun ituloh. Kita kan sedang menuju Indonesia Cemas. O emas maksudnya. Belum lagi yang dirampok oleh tangan-tangan dan kaki-kaki kotor saya itu. Kita harus menambah angka pemasukan. Ya, lewat tambang-tambang itu. Emas, nikel, batu bara dan segalanya. Entah apa namanya. Harus kita ketuk sebanyak mungkin. Khusus untuk pemasukan negara. Tentu saja, saya dan keluarga saya maksudnya. O ya, satu lagi. Kalian ini, sudah makmur dong? Anak-anak kecil yang stunting merespon cepat, "Sudah tapi belum". Kemudian disaut orang-orang miskin dan gelandangan, " Sudah tapi belum". Dan yang terakhir, Para buruh yang diambil hak-haknya, Para pencari kerja yang kesusahan kerja karena syarat-syaratnya, dan Para nasabah pinjol yang kecanduan judol melakukan paduan suara, "Suuudaaah tapi beeeluuum". |